Semarang, UP Radio – Jumlah pasien positif virus korona di Kota Semarang sempat melandai pertengahan Mei lalu, namun jelang Lebaran jumlah kasus positif terus bertambah ditandai dengan ramainya beberapa pusat perbelanjaan dan pasar tradisional.
Data yang dihimpun dari https://siagacorona.semarangkota.go.id/, jumlah kasus positif virus korona diangka 283 pasien. Sementara PDP menunggu hasil berjumlah 245 orang, dan ODP di Kota Semarang berjumlah 403 orang. Hal inilah yang membuat Dinas Kesehatan Kota Semarang gencar melakukan rapid dan swab test di pusat keramaian.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah KRMT Wongsonegoro (RSWN) Susi Herawati menjelaskan jika saat ini jumlah kapasitas sample swab test yang dikerjakan masih ada selisih, atau artinya ada antrian meskipun rumah sakit plat merah milik Pemerintah Kota Semarang ini memiliki alat Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk swab test.
“Dalam sehari kita kerjakan 350 sampel, kita punya yang diopersionalkan. Misalnya kalau kita dikirimi 600 sampel pasti akan ada antrian, jadi tidak bisa cepat keluar,” katanya, Kamis (18/6).
Susi menjelaskan, sampai Kamis (18/6) kemarin, antrian hasil PCR sendiri sampai 500 sekian. Semakin banyaknya swab massal, lanjut dia, angka antrian ini akan semakin banyak. Sementara kekuatan sampel test yang diambil bisa bertahan sampai tujuh hari.
“Setelah sampel datang, kita urai dulu dengan cara di ekstraksi ini yang bikin lama. Kendalanya kalau alat rusak ataupun ada cairan pengurai yang habis tentunya kita tidak bisa apa-apa,” tambahnya.
Selain di RSWN, lanjut dia, PCR juga ada RS lainnya seperti di RSND, Salatiga, Jogja, dan Solo. Beberapa rumah sakit ini berupaya untuk membantu ekstraksi PCR sehingga hasilnya dari swab test tersebut bisa diketahui secara cepat. “Sampel kita kirim kalau misalnya ada antrian, mana yang kosong bisa langsung dikerjakan di rumah sakit yang punya alat ini,” jelasnya.
Sebelumnya RSWN menerima uji sampel dari daerah lain seperti Tegal, Jepara, Kudus, Demak, Pekalongan dan Kendal. Namun sejak (10/6) lalu, hanya diprioritaskan untuk uji swab test PCR warga Semarang. Tujuannya agar tidak terjadi antrian yang semakin panjang.
“Sejak Dinas Kesehatan melalukan tracking secara masif, kita fokus garap yang Semarang. Jadi tidak menerima dari luar,” pungkasnya. (ksm)