Semarang, UP Radio – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan agar tidak ada praktik kolusi dalam proses PPDB online tahun ini. Bahkan, anak-anak hendaknya diajarkan perilaku integritas serta jujur dalam mengikuti proses pendaftaran sekolah.
“Sekarang ini banyak yang titip ke saya, banyak sekali alasannya bermacam-macam. Intinya ‘pokoke piye carane masuk’ (pokoknya bagaimana caranya masuk). Jadi sebenarnya kita mengedukasi, enggak usah kolusi, ikuti saja aturan,” kata Ganjar di kompleks Kantor Gubernur Jateng, Kamis (18/6/2020).
Ganjar berpesan untuk mengedepankan integritas, bersikap jujur dan berikan data yang benar saat mendaftar sekolah.
“Karena kalau masuknya saja dengan cara tidak benar, ya enggak baik,” ucapnya.
Apa yang disampaikan Ganjar ini muncul setelah adanya warga yang bertindak kurang bijak saat menyertakan berkas PPDB online. Seperti halnya, kartu keluarga (KK) yang tidak sesuai atau masalah KK lain yang banyak ditanyakan masyarakat.
“Ketentuannya KK satu tahun. Maka satu tahun silakan diurus. Dan ternyata banyak orang yang kurang sekian bulan atau tidak satu tahun, dikhawatirkan ini modus mendekati sekolah,” singgungnya.
Termasuk juga ihwal surat pindah tugas kerja orang tua, bisa disertakan dalam pendaftaran. Hanya nanti semua akan diverifikasi lebih dulu.
“Tinggal pindah beneran atau tidak, kita verifikasi. Sebenarnya verifikasi KK, verifikasi pindah, dan sebagainya, itu memang sering kali tidak clear,” sambung Ganjar.
Maka sekali lagi, Ganjar menegaskan, agar siswa dilatih integritas. Termasuk dengan model zonasi, maka nantinya tidak akan ada kesan gap atau jarak. Saat ini, masyarakat juga tak perlu khawatir saat mendaftar. Sebab akses NIK yang semula hanya 300 ribu per hari, kemarin sudah ditambah kapasitasnya. Saat ini 1 juta per hari pengakses bisa membukanya.
“Enggak ada kendala. Servernya juga enggak ada kendala,” ungkap Ganjar.
Jika mengalami kesulitan, Ganjar mempersilakan warga untuk menghubungi hotline posko pengaduan PPDB Jateng di (024) 86041265. (hum)