Gubernur: Sekolah Bisa Memilih Lima atau Enam Hari Sekolah

Rembang, UP Radio – Kebijakan lima hari sekolah (full day school)yang di sejumlah daerah menjadi polemik hendaklah tidak perlu dipersoalkanmengingat lima hari sekolah dalam penerapannya bukan kewajiban tetapi merupakanpilihan pihak sekolah. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan hal tersebut saat menghadiri Rembang bershalawat, di alun-alun Rembang (10/9).

“Permendikbud tentang Hari Sekolah diganti dengan Peraturan Presiden(Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Pendidikan Karakter. Perpres itu menjelaskan bisa memilih sekolah lima hari atau enam hari sepekan,” tegas Gubernur

Gubernur menjelaskan, kebijakan lima hari sekolah menuai penolakan daribanyak masyarakat di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Rembang. KebijakanKementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut tidak mewajibkan sekolah limahari. Bagi sekolah yang tidak siap menerapkan lima hari sekolah tidak perlumemaksa diri, sebab sekolah enam hari pun diperbolehkan.

Advertisement

Ia mencontohkan negara Finlandia yang menerapkan sekolah tiga sampai empatjam dalam sehari. Kendati hanya empat jam anak-anak belajar di sekolah, namunnegaranya maju. Bahkan Amerika mempelajari waktu pelaksanaan sekolah keFinlandia. Menurutnya, setiap negara memang harus mendesain sistem sekolah yangtepat dan paling baik.

Ganjar menambahkan kebijakan lima hari sekolah di Jawa Tengah sudah berlangsung sejak satu tahun terakhir. Meskipun tidak semua sekolah menerapkan kebijakantersebut, hingga kini masih ada beberapa sekolah yang melaksanakannya.Sedangkan terkait hasil evalusi pelaksanaan lima hari sekolah, persoalanutamanya adalah menyangkut belum memadainya sarana transportasi di daerah.

Gubernur juga menyayangkan jika sekolah lima hari ditentang karena dianggap menggusur madrasah diniyah (madin), Bahkan dirinya mengusulkan supaya pada sekolah yang menerapkan full day school, setiap satu jam pada akhir pelajaran siswa muslim harus ikut mengaji di sekolah.

“Peraturan presiden yang Alhamdulilĺah melegakan semuanya. Dan yang penting adalah bagaimana kita mendekap anak-anak kita. Hindarkan anak-anak kitayang usianya belum cukup dewasa dari maraknya pornografi dan narkoba yangsangat mudah diakses melalui teknologi gadget,” tambahnya. (shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement