Semarang, UP Radio – Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Shoti’ah menyebut jika ada 26 sapi di Ibukota Jawa Tengah yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dari data tersebut, dua sapi yang terjangkit virus PMK mati.
Dari jumlah tersebut, 25 diantaranya ada di wilayah Kecamatan Banyumanik. “Data yang masuk 25 ekor di Banyumanik, 2 mati, 23 terjangkit. Tambah satu terjangkit di Mijen,” sebut Shoti’ah, Kamis, 9 Januari 2025.
Untuk menekan penyebaran virus PMK, pihaknya meminta peternak menghentikan sementara pembelian sapi dari luar daerah.
Pasalnya, munculnya kasus PMK di Kota Semarang ini berawal dari adanya sapi yang berasal dari luar kota Semarang. Kemudian, menular ke sejumlah sapi lainnya.
“Awalnya informasinya yang di Banyumanik ada yang baru membeli dari luar kota. Dalam kurun waktu beberapa hari itu ada Penularan PMK. Kejadiannya itu baru beli,” jelasnya.
Di sisi lain, Shoti’ah meminta para peternak terus menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak. Disinfeksi perlu dilakukan secara rutin.
Dinas Pertanian terus melakukan sosialisasi dan pemberian vaksin serta obat-obatan kepada ternak.
“Kami koordinasi terus dengan teman-teman melakukan gerakan di lapangan untuk bisa menekan dan edukasi ke petani. Kami harapkan petani ada kesadaran agar jangan masukkan dulu (sapi dari luar kota),” paparnya. (ksm)