2214 Maba UPGRIS Serentak Tanam Aquaponik Secara Daring

Semarang, UP Radio – Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ketahanan pangan disaat pandemi Covid-19 di Indonesia.

Rektor Universitas PGRI Semarang, Dr. Muhdi mengungkapkan perlunya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang ada untuk bertani dengan cara sederhana.

“Masyarakat harus bisa bertani walau dengan cara yang sederhana dan mandiri, menggunakan aquaponik,” ujar Muhdi saat acara pemecahan rekor Museum Rekor Indonesi (MURI) sebagai pemrakarsa dan penyelenggara penanaman aquaponik secara daring dengan peserta terbanyak, di halaman Gedung Utama UPGRIS (9/10).

Advertisement

Menurut Rektor, penerapan kebijakan pembatasan aktivitas sosial telah menyebabkan turunya produksi pangan yang dapat mempengaruhi ketahanan masyarakat sehingga solusi aquaponik menjadi alternatif yang dapat dimanfaatkan masyarakat.

“Aquaponik adalah sistem pertanian bisa dilakukan setiap orang dengan lahan terbatas dan bisa mengolaborasikan untuk tanaman hidroponik dan ikan itu lele atau mujahir,” ujar Muhdi.

Pada kesempatan tersebut 2.214 mahasiswa baru Universitas PGRI Semarang berhasil mencatatkan nama di Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam penanaman sayuran dengan sistem aquaponik secara daring dengan peserta terbanyak.

Penanaman aquaponik yang di motori Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kabinet Bhineka Bersatu dan Universitas PGRI Semarang  sebagai penyelenggara mendapat piagam penghargaan rekor MURI yang diserahkan langsung manager MURI, Sri Widayati.

“Aquaponik ini diharapkan menginspirasi mahasiswa baru untuk menanam tanaman pangan dengan media barang-barang bekas sederhana, apalagi di tengah pandemi,” ucap presiden BEM UPGRIS M. Hamid Nur Rahman.

Hamid menambahkan, Raihan rekor MURI sudah jadi agenda rutin BEM tiap tahun saat menyambut mahasiswa baru. (shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement