UPGRIS Memperkenalkan Potensi Desa Landoh Rembang Lewat Media Video

Semarang, UP Radio – Media sosial memberi kesempatan bagi desa untuk muncul setara dengan kota. Jika dulu desa diibaratkan sebagai halaman belakang maka ada istilah ‘terbelakang’ maka sekarang desa juga berkesempatan untuk muncul dan dilihat sama dengan kota karena adanya media sosial.

‘Ibaratnya kalau dulu orang jualan yang laku itu yang di pinggir jalan raya, sekarang yang jualan di pelosok juga laku karena toko datang ke Hp masing-masing orang melalui gambarnya. Inilah kesempatan desa.” tutur Muhajir salah satu pembicara dari tim Pengabdian LPPM UPGRIS dalam pelatihan penulisan storyboard dan video pengenalan potensi desa di Desa Landoh, Sulang, Rembang.

Acara ini terselenggara atas kerjasama antara LPPM Universitas PGRI Semarang dengan pemerintahan desa Landoh kecamatan Sulang.

Advertisement

Humas Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Ahmad Rifai mengungkapkan jika dulu sering terdengar olok-olok ‘wong deso’ untuk orang yang secara tampilan dan pemikiran kolot, sekarang ini harus segera ditepis.

“Setiap desa pasti memiliki keunggulan tersendiri, didasari atas akar budaya, potensi alam bisa dieksplor menjadi wisata desa,” kata Rifai yang juga menjadi pembicara di acara tersebut.

Menurutnya kini orang-orang kota justru ingin ke desa hanya untuk mendengar suara katak dan serangga karena tidak dapat di jumpai wilayah perkotaan.

“Jadi memajukan desa bukan untuk menjadikan desa sebuah kota tetapi ingin menggali yang ada di desa dan dioptimalkan demi kesejahteraan penduduk desa,” ujarnya.

Sementara itu salah satu tim penyampai Dr Ika Septiana mengatakan terkait dengan Undang-undang desa ada beberapa hal yang perlu dilaksanakan yaitu memperjuangkan partisipasi, mengawal hak dalam musyawarah desa, memahami politik anggaran, mengembangkan sistem informasi desa, mengelola aset desa, membuat dan mengembangkan Bumdes, mengembangkan demokrasi, memperkuat forum warga, mengatasi dan mencegah konflik, memperkuat perempuan desa, memperkuat kebudayaan, mewujudkan desa adat.

“Pelatihan ini setidaknya mendukung pengembangan sistem informasi dan pengelolaan aset desa.” tutur Dr Ika Septiana.

Pelatihan pengelolaan desa dengan tema “Potensi desa dan perangkat digital” dan “Perancangan storyboard dan pembuatan video potensi desa” diselenggarakan di aula balai Desa Londah dan diikuti puluhan warga berusia muda.

Kepala desa, Muhamad Ali Maksum menyambut hangat kegitan ini. “Kegiatan ini mendukung program desa yang telah terlaksana. Desa ini juga telah menyelenggarakan pemerintahan secara digital. Desa ini sudah punya web dan warganya bisa mengaksesnya. (pai)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement