Semarang, UP Radio – Menutup tahun 2019, Fintech Peer to Peer (P2P) Lending Akseleran berhasil menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp36 miliar di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Pencapaian tersebut menanjak hingga 444% dibandingkan periode yang sama di akhir tahun 2018.
Andri Madian, Chief Marketing Officer Akseleran mengatakan sepanjang tahun 2019, Jateng masuk ke dalam Top 5 provinsi dengan jumlah penyaluran pinjaman usaha terbesar Akseleran dengan kontribusi mencapai sebesar 5% secara nasional.
Adapun keempat provinsi lainnya, kata Andri, yakni DKI Jakarta yang berkontribusi paling tinggi sebesar 57,5% atau setara dengan sekitar Rp405 miliar, Jawa Barat sebesar 23% atau Rp160 miliar, Banten sebesar 7,5% atau Rp52 miliar lebih, dan Jawa Timur sebesar 2% atau Rp12,5 miliar.
“Pertumbuhan penyaluran pinjaman usaha Akseleran di Jateng sangat cepat sejalan dengan animo para pelaku usaha yang membutuhkan kemudahan akses pembiayaan. Kehadiran Akseleran sebagai Fintech P2P Lending yang sudah berizin dan diawasi oleh OJK dinilai bisa menjadi solusi untuk memperoleh pinjaman usaha bagi UKM berbasis invoice financing maupun pra invoice financing dengan jumlah maksimal sebesar Rp2 miliar,” ujar Andri di Semarang, (7/1).
Adapun sektor peminjam atau UKM dari Jateng, dia menjelaskan, bergerak di bidang Finance/Payment (38%), Farming/Agriculture (33%), Electrical Equipment (27%), dan selebihnya terbagi cukup merata di berbagai macam sektor. Andri mengungkapkan, selama tahun lalu, Akseleran telah menyalurkan pinjaman usahanya kepada lebih dari 1.000 pinjaman.
“Kami optimistis dengan pertumbuhan pesat yang terjadi di sepanjang tahun 2019, maka pada tahun 2020 diharapkan untuk Jateng kembali mengalami pertumbuhan sebanyak dua hingga tiga kali lipat. Dengan demikian, semakin banyak UKM yang memperoleh pinjaman usaha melalui Akseleran dan otomatis turut mendukung pertumbuhan ekonomi negeri ini,” terangnya.
Secara kumulatif, Andri mengungkapkan, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp42 miliar di Jateng dimana untuk tahun ini kontribusi terbesar berasal dari Kabupaten Blora (30%) kemudian disusul oleh Kota Semarang (17%), dan Kabupaten Tegal (11%). Sedangkan untuk lingkup nasional, jelasnya, Akseleran berhasil menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp700 miliar lebih di tahun 2019, atau tumbuh hampir empat kali lipat dari tahun 2018.
“Kami juga berhasil mendapatkan lebih dari 50 ribu pemberi dana pinjaman (lender) baru pada tahun 2019. Dan yang menggembirakan lagi adalah kami pun mampu menjaga tingkat NPL di bawah 1% dari total penyaluran pinjaman usaha serta mengimplementasikan program asuransi kredit,” ungkap dia.
Di sisi lain, Andri menyatakan, Akseleran mendapatkan kepercayaan dari Bank Mandiri, Bank J Trust Indonesia, Credit Saison, Radana Finance, Mandiri Tunas Finance, BPR Supra dan Ciptadana Multifinance melalui kerja sama loan channeling di 2019.
“Sehingga jumlah institutional lender kami saat ini sudah ada sebanyak 10 institusi atau perusahaan dan sebelum menutup tahun lalu Akseleran berhasil mendapatkan izin usaha final dari OJK,” pungkas Andri. (shs)