Semarang, UP Radio – Kinerja sector perbankkan di Jawa Tengah semester I 2018 mengalami pertumbuhan positif dan terus meningkat.
Kepala OJ K Regional 3 J awa Tengah dan DIY Bambang Kiswono mengungkapkan sektor perbankan Jawa Tengah pada posisi Juli 2018 mengalami pertumbuhan yang cukup menggembirakan dan dinilai positif.
“Terlihat dari pertumbuhan aset mencapai 399,92 triliun atau tumbuh sebesar 8,2 100 yoy, kredit 290,56 tn’liun atau tumbuh sebesar 8,85% yoy dan dana pihak ketiga 302,17 triliun atau tumbuh sebesar 9,76% yoy. Sedangkan secara nasional aset, kredit dan dana pihak ketiga masing-masing tumbuh sebesar 9,86%, 1 1,24%, dan 6,96% yoy,” kata Bambang.
Lebih lanjut Bambang menuturkan, Pertumbuhan kredit di Jawa Tengah ini juga diikuti dengan kualitas kredit yang lebih baik, tercermin dari rasio NPL sebesar 2,86% lebih kecil dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar 3,4700.
Disisi lain, perbankan syariah di J awa Tengah pun mengalami pertumbuhan yang menggembirakan. “posisi Juli 2018 jumlah pembiayaan yang disalurkan tercatat sebesar 19,54 triliun atau mengalami pertumbuhan 17,1800 yoy, dengan share terhadap nasional tercatat sebesar 6,73%. Adapun N PF pembiayaan di J awa Tengah tercatat sebesar 2,71% atau lebih rendah dibanding NPF nasional yang tercatat sebesar 3,58%,” tambahnya.
Secara terperinci, Bambang menambahkan bahwa penyaluran kredit di Jawa Tengah per jenis penggunaan paling banyak digunakan untuk kredit modal kerja sebesar 157,07 triliun atau tumbuh sebesar 9,4700 dan memiliki share sebesar54, 06 persen dari total keseluruhan kredit.
Di sisi lain, di sektor pasar modal sendiri, pada posisi Juli 2018 jumlah single investor identity (SID) di Jawa Tengah tercatat sebanyak 65.805 atau tumbuh 23,86 persen yoy, dengan nilai transaksi saham sebesar Rp3,32 triliun.
Jumlah Emiten di Jawa Tengah sebanyak 6 dan 1 Emiten Obligasi yaitu Industri J amu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Sri Rejeki Isman Textile Tbk (SRIL), PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (SMNUF), dan PT Prima Cakrawala Abadi (PCAR), PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) dan Bank Jateng sebagai Emiten Obligasi Subordinasi.
“Perkembangan sektor jasa keuangan non Bank atau IKNB di Jawa Tengah posisi Juli 2018 aset Dana Pensiun tercatat 4,63 triliun dengan share terhadap nasional 1,78% sedangkan nilai investasi sebesar 4,61 triliun dengan share secara nasional sebesar 1,81%. Sedangkan dari perusahaan pembiayaan, nilai piutang perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 46,70 triliun dengan share terhadap nasional sebesar 10,490/0 dan NPF yang hanya sebesar 1,33% lebih rendah dibanding nasional yang sebesar 3,18% ,” tutupnya. (shs)