Semarang, UP Radio – Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menggelar program pelatihan Relawan di Jawa Tengah dalam menangani COVID-19.
Pelatihan yang berlangsung mulai 11 – 25 November 2020 di gedung C Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan akan diikuti 2000 relawan penangan COVID-19 dari berbagai daerah di Jawa tengah.
Pelatihan Relawan ini dibuka oleh Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Tengah Ir Safrudin mewakili Gubernur Jawa Tengah, dan dihadiri Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Lilik Kurniawan, Kepala Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas COVID-19 Andre Rahadian dan perwakilan Polda Jawa tengah, Kodam IV Diponegoro dan sejumlah perwakilan dari BPBD kabupaten dan kota.
“Pelatihan perlu dilakukan untuk menyiapkan relawan dalam menghadapi adanya perubahan pola hidup dimasyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang belum dapat diprediksi kapan akan berakhir,” ujar Safrudin.
Menurutnya setiap relawan diharapkan bisa menjadi agen perubahan di masyarakat yang dapat memberikan pemahaman pola hidup yang benar untuk mencegah bertambahnya masyarakat yang terpapar Covid-19.
“2000 relawan nantinya setelah mengikuti pelatihan bisa menjadi mentor bagi masyarakat lainnya sehingga akan semakin banyak berkembang di masyarakat,” tambahnya.
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Lilik Kurniawan menegaskan masyarakat harus menyadari bahwa Covid-19 nyata terjadi dan terua bertambah hingga 4 ribu penderita baru setiap harinya.
“Kita semua sama-sama tahu bahwa belum diketahui kapan COVID-19 akan berakhir, setidaknya hingga obat dan vaksin ditemukan. Hal yang bisa kita lakukan sekarang adalah dengan beradaptasi dengan menerapkan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Terlihat sederhana, namun pada kenyataan di lapangan masih banyak ditemui kendala,” ujar Lilik.
Menurut Lilik, program pelatihan relawan ini setiap harinya akan dibagi ke dalam empat kelas dengan dua sesi pelatihan (pagi dan sore) dimana jumlah peserta per kelasnya adalah 25 orang.
Peserta pelatihan merupakan perwakilan relawan dari kecamatan, organisasi masyarakat gabungan dan relawan yang terdaftar di Provinsi Jawa Tengah yang melibatkan 40 fasilitator pilihan yang berasal dari berbagai instansi atau Lembaga dan 20 Liaison Officer yang berasal dari perwakilan BPBD Jawa Tengah, SARDA Jawa Tengah dan pihak Universitas Negeri Semarang.
“Jawa tengah merupakan penyelenggaraan pelatihan relawan yang ke lima setelah DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatra Utara dan Bali, dari rencana 10 Propinsi dengan angka penderita Covid-19 terbesar di Indonesia,” tambah Lilik.
Oleh karena pihaknya berharap, melalui pelatihan relawan akan menciptakan agen perubahan perilaku masyarakat setelah mendapat materi pembekalan selama mengikuti pelatihan dengan mengajak orang-orang di sekitarnya untuk melakukan perilaku hidup sengan dengan menerapkan 3M.
Sementara itu Kepala Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas COVID-19 Andre Rahadian Berbagai materi pun telah disiapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang sangat relavan dengan kondisi yang berkembang saat ini.
“Terdapat empat materi yang diberikan dalam program pelatihan ini, yaitu antara lain adalah materi adaptasi kebiasaan baru, materi tentang semangat kerelawanan dan instrument relawan (inarisk), materi komunikasi efektif di masa pandemik dan yang terakhir adalah materi tentang isu lokal, yaitu Jogo Tonggo”, jelas Andre Rahadian. (shs)