Semarang, UP Radio – Universitas PGRI Semarang berkomitmen untuk menciptakan guru yang berkualitas melalui program magang mengajar bagi mahawiswa.
“Menghadapi era milineal setiap tenaga pengajar harus menerapkan metode pengajaran yang disesuaikan dengan karakteristik anak zaman sekarang,”ungkap Rektor Universitas PGRI Semarang Dr. Muhdi SH MHum, saat memberikan pembekalan magang 3 Reguler dan PPL Program SM- 3T angkatan VI Prajabatan bersubsidi di Balairung UPGRIS (13/7).
Menurut Muhdi metode yang dimaksud adalah pengajaran model abad 21 yang disesuaikan dengan karakteristik anak yang kreatif, inovatif menghadapi anak-anak yang telah familiar dengan tehnologi.
Pogram magang 3 merupakan tahapan magang bagi mahasiswa yang dilaksanakan setelah sebelumnya mereka menyelesaikan program magang 1 dan 2.
“Pada program magang 3 ini mahasiswa akan mendapat kesempatan menjadi guru pendamping dan sudah mulai mengajar langsung atau bisa disebut asisten guru,” tambahnya.
Dalam pembekalan yang diikuti 1927 mahasiswa yang berlangsun 2 hari (13-14 juli), mahasiswa mendapat pembekalan meliputi kompetensi guru abad 21, membentuk pribadi yang kritis, kreatif dan inovatif, etika magang, permasalahan di sekolah serta kurikulum dan perangkat pembelajaran di sekolah.
“Mahasiswa peserta magang ini diharapkan bisa menciptakan sekolah menjadi tempat belajar yang menyenangkan bagi siswa, dan menjadi guru yang bisa menggairahkan minat belajar,” tegas Muhdi.
Dengan adanya pembekalan, Mahasiswa mesti harus sadar atas perlunya kecakapan soft skill maupun hard skill. Karena dengan modal itulah, mahasiswa akan menghadapi kenyataan dalam mengajar dengan lebih siap. (shs)